Desa Nglinggis

RAPAT KOORDINASI TERKAIT JALAN ALTERNATIF KM 16 TRENGGALEK PONOROGO

Nglinggis_ Senin ( 12/11/2018) Bertempat di Aula Kantor Desa Nglinggis diadakan Rapat Koordinasi terkait Jalan Alternatif KM 16 Trenggalek Ponorogo, dengan Pimpinanan Rapat  yakni Bapak Camat Tugu Drs. Budianto.

Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 60 orang , yang terdiri dari Wakapolres Trenggalek, Kepala Dinas Perhubungan Kab. Trenggalek, Kepala Dinas PUPR Kab. Trenggalek, Kepala Balai Besar Jalan Nasional di Trenggalek, Muspika Kecamataan Tugu, Pimpinan PT WIKA, Kades Desa Nglinggis, Perangkat Desa Nglinggis, ketua RT dan Tokoh Masyrakat dari RT 08, RT 09, dan RT 10.

Dalam sambutannya Bapak Budianto Menyampaikan, Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin dan kuasanyalah kita semua masih sempat di pertemukan di tempat ini dalam keadaan sehat  walafiat guna mengikuti Rapat Koordinasi terkait Jalur Alternatif KM 16 Trenggalek Ponorogo, Trimakasih saya ucapkan kepada rekan-rekan semua yang hadir pada saat ini baik rekan-rekan staf Kecamatan maupun rekan dari instansi lain yang telah hadir.

Tujuan dari Pertemuan ini untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di KM 16 Trenggalek Ponorogo akibat tanah longsor dan mencari jalur alternatif sehubungan sering terjadinya longsor di KM 16 Trenggalek Ponorogo. Bahwa kita ketahui Desa Nglinggis akhir-akhir ini rawan terjadi tanah longsor, akibatnya arus lalu lintas dari kedua arah harus ditutup total. 

Sesi selanjutnya adalah sambutan dari Wakaplres Trenggalek. dalam sambutanya beliau mengajak semua untuk bekerja sama dan mengantisipasi KM 16 Trenggalek Ponorogo supaya arus lalu lintas tetap berjalan lancar. Apabila suatu saat jalur KM 16 ditutup total karena longsor, harus mancari jalur alternatif lain supaya pengguna jalan tetap beraktifitas seperti biasanya. Dalam sambutannya, ada beberapa laternatif yang beliau paparkan diantaranya sistem buka tutup, mulai pukul 17.00 WIB s/d 05.00 WIB arus di KM 16 ditutup total, disediakan lampu penerangan jalan disekitar area longsoran, membuat alarm longsor dan tutup total apabila terjadi turun hujan. 

Dalam rapat tersebut, Bapak Agus dari Dinas PUPR menambahkan bahwa "sebenarnya dari PU sendiri sudah mengalokasikan dana untuk menangani proyek di Km 16, proyek ini bertujuan untuk mengatasi atau membendung dengan cara membuat beteng dipinggir jalan untuk menahan tanah longsor, tapi diluar perkiraan, longsor yang terjadi di KM 16 sangatlah luar biasa dan mengharuskan jalan Nasional KM 16 ditutup total". untuk itu perlu mencari jalur alternatif lain jika suatu saat kembali terjadi tanah longsor dan menutup marka jalan. 

Dari Dinas perhubungan mengajukan 2 alternatif jalan yaitu jalan Keser Baru dan jalan Dermosari. Akan tetapi jalan Dermosari, dari segi lebar jalan sangat sulit untuk dilewati kendaraan besar. Satu-satunya jalan alternatif yaitu hanya jalan Keser Baru, jalan ini memenag cukup curam akan tetapi masih bisa dilewati baik oleh roda 2 maupun roda 4. Untuk kendaraan besar seperti truk yang akan melintas di jalan Keser Baru, terlebih dahulu melihat muatan yang dibawa truk tersebut, muatan truk tersebut tidak boleh lebih dari 3 ton. Apabila lebih , bisa mengancam keselamatan pengguna jalan tersebut karena jalan KBaru kondisinya sedikit curam. 

Dengan kesepakatan bersama antara tokoh masyarakat dan para pihak-pihak yang berwewenang akhirnya disepakati jalur alternatif melewati jalan Keser Baru. Sistem buka tutup jalan akan tetap dilaksanakan, mulai pukul 17.00 WIB s/d 05.00 WIB arus di KM 16 ditutup total guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pengalihan arus sementara yaitu lewat Jalan Keser Baru.